PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KOTA MEDAN
DOI:
https://doi.org/10.59637/jsti.v11i2.21Keywords:
Pendidikan, Anak Usia Dini, Arsitektur PerilakuAbstract
Dalam era globalisasi yang semakin maju dan berkembang teknologi informasi seperti sekarang ini, wanita mempunyai peran dan partisipasi dalam pembangunan sehingga akan terjadi adanya suatu perubahan dalam cara pengasuhan anak. Tingginya tuntutan ekonomi, menyebabkan semakin banyak wanita bekerja untuk membantu menambah pendapatan keluarga. Sedangkan kebutuhan anak-anak untuk mendapatkan perhatian yang khusus pada masa perkembangannya baik disaat bermain maupun belajar untuk mengasah semua kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya. Maka solusinya adalah merancang sebuah “Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Medan”. Proyek ini memiliki fasilitas Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB) dan TK (Taman Kanak-Kanak). Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Medan merupakan sebuah tempat pengasuhan maupun pendidikan anak rentang usia 6 bulan – 2 tahun (Baby dan Toodler Class) , usia 2 sampai 4 tahun (Kelompok Bermain) dan 4 sampai usia 6 tahun (Taman Kanak-kanak) dan Taman Penitipan Anak (TPA) bagi anak yang orang tuanya bekerja atau memiliki urusan lain. Sebagaimana menurut Santrock (1995), dunia kognitif anak-anak usia dini ialah kreatif, bebas, dan penuh imajinasi maka penerapan tema arsitektur perilaku anak usia dini dalam desain interior maupun eksterior bangunan harus imajinatif sebagai cerminan dari karakter dan perilaku anak–anak usia dini. Sarana pembelajaran anak didalam dan diluar kelas juga harus didukung dengan permainan-permainan yang menunjang kreativitas anak. Permainan ini harus dapat mewadahi perilaku anak yang masih bergerak aktif contohnya adanya area berkebun, area memelihara ternak serta area outbond bagi anak usia dini