ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN LAHAN PERMUKIMAN DENGAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) (STUDI KASUS: KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN)
DOI:
https://doi.org/10.59637/jsti.v18i2.220Keywords:
Permukiman, Spasial, ArcGis, SKL, Buffer-Overlay-UnionAbstract
Pesatnya pembangunan perumahan dan permukiman di daerah Kota Medan dapat memicu perubahan pola penggunaan lahan yang cukup besar dan kemungkinan besar tidak akan sanggup menampung penduduk karena meningkatnya jumlah penduduk, rendahnya kualitas permukiman, tingginya pemanfaatan ketidaksesuaian lahan di Kota Medan. Metoda pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi pustaka, survei data sekunder dan Analisis SKL. Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) adalah melakukan pembobotan terhadap setiap parameter fisik dasar. Parameter fisik tersebut terdiri dari data kemiringan lereng, jenis batuan, jenis induk tanah, curah hujan, guna lahan eksisting dan jaringan jalan (aksesibilitas). Kemudian skor akhir pembobotan untuk setiap parameter tersebut diolah dengan Analisis spasial menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis Software ArcMap 10.8 dengan metode geoprosessing tools (Buffer- Overlay-Union). Berdasarkan peta analisis kesesuaian pengembangan permukiman berdasarkan SKL di atas dapat diuraikan bahwa luas permukiman yang bisa dikembangkan menurut kesesuaian Sangat Tinggi dan kesesuaian Tinggi. Dimana luas kesesuaian lahan sangat tinggi mencapai 1,665.59 Ha sedangkan luas kesesuaian lahan Tinggi mencapai 432.03 Ha. Jika di jumlahkan, maka didapatkan luas lahan yang dapat dikembangkan yaitu 1,665.60 Ha atau jika di persentasekan akan menghasilkan 100.0% luas lahan yang dapat dikembangkan. Jadi kesimpulannya dijelaskan bahwa luas kesesuaian pemanfaatan ruang mencapai 79% sedangkan luas ketidak kesesuaian pemanfaatan lahan namun di manfaatkan sebagai permukiman adalah 21%.