TEKNOLOGI PENCEGAHAN TERJADINYA SWABAKAR PADA STOCKPILE BATUBARA
DOI:
https://doi.org/10.59637/jsti.v13i1.38Keywords:
Batubara, Segitiga api, Praswabakar dan PascaswabakarAbstract
Permasalahan yang sering terjadi di area Stockpile (lokasi Penumpukan) Batubara adalah salah satunya Swabakar.Semakin lama batubara yang tertumpuk akan semakin banyak panas yang tersimpan di dalam stockpile (tumpukan), karena volume udara yang terkandung dalam tumpukan semakin besar, sehingga kecepatan oksidasi menjadi semakin tinggi. Batubara yang tertumpuk lama biasanya terjadi disebabkan kurangnya permintaan konsumen. Bila terjadi penumpukan terlalu lama akibat tidak adanya permintaan, maka pihak perusahaan perlu menemukan metoda penumpukan yang baik untuk mencegah terjadinya swabakar dan melakukan pengukuran suhu pada beberapa titik pada stockpile batubara, agar dapat segera dilakukan penanganan. Ada beberapa teknologi yang dapat diterapkan antara lainbentuk penumpukan Chevron atau Chevcon. Sedangkan untuk pembongkaranya dapat dilakukan dengan cara Fist in Firtst Out atau Last in First Out..
Pada pebelitian ini, dengan kasus pada tumpukan yang telah dilakukan pada area stockpile Area Banko Barat pada stopile 1H Pit I, maka untukStockpile 1HPit Idisarankan agar menerapkanpenumpukan dengan pola Chevcon yaitu pola yang berbentuk limas terpancung. Batubara dilapangan yaitu batubara subbituminus mempunyai luas 4785 M2 serta memilki kualitas kalori 5200 Kkal/kg.Setiap stockpile harus dipisah dan dibuat parit atau saluran terbuka disekeliling stockpile untuk mencegah air tertahan pada tumpukan atau supaya bagian bawah stockpiledijaga agar tetap kering dan tidak mengandung/jenuh air. Ditemukan bahwa stockpile batubara terlulau tinggi hingga sampai 15 meter. Maka untuk menghindari kecepatan angina dan panas matahari yang berlebhan makasebaiknya dikurangi menjadi 9 meter, terutama bagi stockpile yang sudah dan lebih 30 hari. Sudut tumpukan yang terukur dilapangan juga masih sangat besar, yaitu rata-rata 430, makaharus dikurangi menjadi ≤300 ,untuk menghindari kecepatan angina yang terlalu tinggi pada setiap sisi stockpile batubara.
Sisi batubara sebalah timur masih sangat luas. Oleh karena itu perlu diperkecil luasannya, paling tidak sama dengan sisi utara yang sudah ideal. Apalagi kecepatan angin dari sebelah Timur lebih besar dari sebelah Utara.Pembongkaran dan pengankutan stockpile agar tidak terlalu lama terjadi peumpukan maka di terapkan FIFO (First in First Out).
Pada Batubara yang sudah terbakar, di lakukan pembongkaran denganalat mekanis pendukung supaya tidak terjadi pembakaran pada batubara yang berada disekitar titik api. Adapun alat mekanis yang mendukung penangan ini, misalnya Backhoe dan excanvator.Alat mekanis seperti excavator harus mempunyai boom yang panjang dan operator dalam keadaan standby dengan kemampuan dan safety yang professional.Saat suhu tumpukan batubara berada pada titik nyala api 1200C langsung dilakukan penanganan agar tumpukan yang di sisi atas tidak ikut terbakar.Stockpile yang terbakar lebih dominan yaitu Stockpile di sisi 1H di sisi timur dikarenakan sisi tersebut mempunyai sisi yang luas dan panjang serta arah angin dan panas matahari lebih dominan ke timur.Asap hasil dari swabakar sangat mengganggu pandangan operator dan mengganggu pernapasan yang berada di dekat tambang tersebut. Oleh karena itu perlu penanam pohon disekitar Area stockpile batubara