STUDI KELAYAKAN RTH PADA TANAH STASIUN KERETA API LAMA DELI TUA
DOI:
https://doi.org/10.59637/jsti.v21i01.400Keywords:
Ruang terbuka hijau, Net Present Value, Internal Rate of ReturnAbstract
Upaya optimalisasi penyediaan lahan ruang terbuka hijau perlu dilakukan dalam rangka menjamin terpeliharanya kualitas lingkungan kota, tersedianya fasilitas publik yang dapat menyediakan wadah bagi warga untuk beraktivitas, dan bersosialisasi. Pada studi ini, terdapat lahan yang dahulunya digunakan sebagai stasiun kereta api yang sudah tidak digunakan lagi. Dari lahan seluas 4 ha ini, hanya seluas 2,5 ha yang dapat didesain untuk menjadi ruang terbuka hijau. Dari 2,5 ha ini, seluas 20 persen dapat digunakan untuk pelataran yang diperkeras untuk melakukan berbagai aktivitas, yaitu seluas 5.000 m2. RTH ini akan dijadikan RTH aktif yang terdapat aktivitas kuliner, parkir dan kegiatan keluarga, maka lahan seluas 5.000 m2 dapat dimanfaatkan untuk itu. Studi kelayakan ini menggunakan metoda net present value untuk mengetahui apakah ruang terbuka hijau aktif menguntungkan apabila dilaksanakan. Kesimpulan dari analisis ini adalah bahwa untuk membuat kegiatan RTH ini menguntungkan dan dapat menggantikan semua biaya termasuk biaya perawatan tanaman, operasional, dll, maka jumlah pengunjung di restoran diharapkan sebanyak sekitar 247 orang per 2 jam atau 1.482 orang perhari, sehingga pada tahun ketiga keuntungan bersih sudah didapat. Bila jumlah pengunjung per 2 jam hanya 82 orang atau 492 orang dalam sehari, maka keuntungan bersih didapat mulai tahun ke 9.