PENENTUAN FREKUENSI PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN MESIN CETAK OBAT YANG OPTIMUM UNTUK MEMINIMUMKAN DOWNTIME
Keywords:
Avalaibility, DowntimeAbstract
ABSTRAK
PT. Infar Arispharma adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan obat bentuk cair ataupun dalam bentuk padat. Khusus untuk obat padat, Yang menjadi permasalahan adalah, sering terjadi penundaan proses produksi yang diakibatkan rusaknya mesin pencetak obat. Hal ini terjadi oleh karena kurangnya perhatian manajemen/operator dalam memeriksa keadaan mesin sehingga mesin menjadi cepat aus dan tidak terawat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jumlah frekuensi pemeriksaan dan perbaikan yang optimal serta menentukan downtime minimum sehubungan dengan waktu pemeriksaan dan perbaikan mesin cetak obat tersebut. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah studi dokumentasi dan wawancara, sedangkan metode pengolahan data adalah frinsip-frinsip manajemen perawatan yang berkaitan dengan preventif maintenance. Setelah data dikumpulkan kemudian diolah, dan hasilnya adalah:(a).pola data waktu pemeriksaan dan perbaikan mesin cetak obat berdistribusi eksponensial negative, (b) jumlah frekuensi pemeriksaan yang optimal pada mesin cetak obat 15 kali dalam dua tahun, (c).jumlah perbaikan yang optimal 39 kali dalam dua tahun, (d). downtime minimum waktu pemeriksaan dan waktu perbaikan masing-masing adalah 27 jam per bulan untuk pemeriksaan dan 71 jam per bulan untuk waktu perbaikan. Besarnya tingkat availability mesin cetak obat sehubungan dengan jumlah pemeriksaan dan perbaikan yang optimal adalah 86,6%.