TINGKAT KENYAMANAN PEDESTRIAN SEBAGAI INTEGRASI PUSAT PELAYANAN DI KAWASAN ISTANA MAIMUN KOTA MEDAN (Studi Kasus: Kecamatan Medan Maimun dan Kecamatan Medan Kota)
Keywords:
Pedestrian, kondisi eksisting jalur pedestrian, kenyamanan pedestrianAbstract
Pedestrian berasal dari bahasa Yunani, dimanan berasal dari kata pedos yang berarti kaki sehingga pedestrian dapat diartikan sebagai pejalan kaki atau orang yang berjalan kaki. Maka pedestrian dalam hal ini memiliki arti pergerakan atau perpindahan orang dari suatu tempat ketempat lain menggunakan moda berjalan kaki. Kondisi eksisting Kawasan Istana Maimun Kota Medan merupakan pusat aktivitas komersial, wisata dan perkantoran.Dalam pedestrian kenyamanan merupakan salah satu nilai penting yang selayaknya harus dinikmati manusia ketika melakukan kegiatan atau aktivitas didalam suatu ruang. Adapun yang menjadi variabel dari kenyamanan pedestrian yaitu sirkulasi, gaya alam atau iklim, kebisingan, aroma atau bau-bauan, bentuk, keamanan, kebersihan, keindahan, keselamatan lalu-lintas, dan penerangan. Kenyamanan tersebut ditentukan berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan hasil persepsi masyarakat melalui kuisioner. Dari hasil pengamatan dilapangan dan perhitungan data kuisioner yang menyebabkan kurangnya kenyamanan pada jalur pedestrian di Kawasan Istana Maimun Kota Medan yaitu gangguan dari aroma atau bau-bauan karena adanya bak-bak sampah yang kuranag terurus, kebersihan karena minimnya keberadaan tong sampah di jalur pedestrian sehingga perlu penataan kembali untuk memberikan tingkat kenyamanan jalur pedestrian yang maksimal.