ANALISIS PENYEDIAAN KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA AIR BERSIH DI KECAMATAN MARDINDING (Studi Kasus Desa Lau Mulgap)
Kata Kunci:
air bersih, penyedia air bakuAbstrak
Kecamatan Mardingding merupakan daerah pedesaan dibawah kaki bukit dengan kondisi topografi terdiri dari tanah datar dan pegunugan sehingga potensi sumber air yang berkelanjutan dan besar. Berdasarkan pendataan kebutuhan peningkatan kualitas lingkungan pedesaan oleh masyarakat Kecamatan Mardingding, pemenuhan kebutuhan air bersih adalah salah satu permasalahan yang belum dapat teratasi. Melimpahnya sumber air namun belum dapat dinikmati oleh warga secara langsung, mendorong masyarakat untuk mencari alternatif penyediaan sarana dan prasarana air bersih khususnya Desa Lau Mulgap. Agar dapat memperoleh airuntuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat mengambil air dari tempat penampungan air yang berjarak 100 – 500 m kepemukiman warga.
Pertumbuhan penduduk untuk desa ini diproyeksi dengan metode geometrik dan analisis kebutuhan air, memiliki jumlah penduduk pada akhir tahun rencana 1724 jiwa dengan kebutuhan air sebesar 54.306 liter/hari. Tahun rencana pada sistem penyediaan air selama 5 tahun dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Pengumpulan data dalam kajian observasi terhadap kondisi sarana dan prasarana air minum dan wawancara dengan penghuni rumah untuk mengetahui kebiasaan yang berlaku di masyarakat dalam hal penggunaan air bersih.
Penelitian ini bertujuan menentukan strategi penyediaan sarana dan prasarana air bersih perdesaan di Desa Lau Mulgap Kecamatan Mardingding Kabupaten Karo ditinjau dari aspek teknis, finansial, kelembagaan, dan aspek peran serta masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan kualitatif. Data dikumpulkan dari data sekunder dan data primer dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada 92 responden.
Sistem penyediaan air minum terdiri dari unit air baku yang berupa sarana dan prasarana pengambilan dan atau penyedia air baku, unit produksi yang berupa sarana dan prasarana untuk mengolah air baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi dan atau biologi, unit distribusi yang berupa sarana untuk mengalirkan air minum dari pipa transmisi air minum sampai unit pelayanan, serta unit pelayanan sebagai sarana pemanfaatan air minum langsung oleh masyarakat.