KAJIAN TEKNIS KESTABILAN TEROWONGAN MENGGUNAKAN METODE EMPIRIS DAN NUMERIK
Kata Kunci:
Rock Mass Rating, Q-System, DisplacementAbstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kestabilan terowongan Sibaganding. Kondisi kestabilan terowongan didapatkan melalui kajian dengan metode empiris dan metode numerik. Pada metode empiris kajian dilakukan berdasarkan pengamatan secara langsung di terowongan berdasarkan klasifikasi kualitas massa batuan, yaitu Rock Mass Rating (RMR) dan Q-System, sedangkan berdasarkan metode numerik kajian dilakukan dengan teknik yang diformulasikan secara matematis dengan cara operasi hitungan metode elemen hingga (Finite Element Method) melalui software Unwedge dan Phase 2. Bobot massa batuan pada terowongan Sibaganding menurut RMR adalah 46 termasuk dalam kelas III (sedang) dan menurut Q-System bobot yang diperoleh adalah 5,00 termasuk ke dalam kelas C (fair). Melalui software Unwedge diketahui bahwa terowongan Sibaganding memiliki 3 keruntuhan utama yang berada di atap sebelah kiri, atap sebelah kanan, dan dinding sebelah kanan terowongan dengan kondisi keruntuhan yang berada pada kondisi stabil. Pada software Phase 2 didapatkan bahwa nilai maximum total displacement sebesar 0,007834 mm/hari, dan nilai Faktor Keamanan (FK) adalah 6,00. Ini menunjukkan bahwa terowongan Sibaganding memiliki kualitas massa batuan sedang (fair) dengan kondisi kestabilan yang stabil artinya terowongan Sibaganding tidak memerlukan adanya penguatan ataupun penyanggaan.