KAJIAN TEKNIS KESTABILAN TEROWONGAN MENGGUNAKAN METODE EMPIRIS DAN NUMERIK

Penulis

  • Idana Sobieski Tambunan Mahasiswa Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Sains dan Teknologi T.D Pardede
  • Ruth Meivera Siburian Dosen Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains dan Teknologi T.D Pardede
  • Lismawaty Dosen Prodi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Sains dan Teknologi T.D Pardede

Kata Kunci:

Rock Mass Rating, Q-System, Displacement

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kestabilan terowongan Sibaganding. Kondisi kestabilan terowongan didapatkan melalui kajian dengan metode empiris dan metode numerik. Pada metode empiris kajian dilakukan berdasarkan pengamatan secara langsung di terowongan berdasarkan klasifikasi kualitas massa batuan, yaitu Rock Mass Rating (RMR) dan Q-System, sedangkan berdasarkan metode numerik kajian dilakukan dengan teknik yang diformulasikan secara matematis dengan cara operasi hitungan metode elemen hingga (Finite Element Method) melalui software Unwedge dan Phase 2. Bobot massa batuan pada terowongan Sibaganding menurut RMR adalah 46 termasuk dalam kelas III (sedang) dan menurut Q-System bobot yang diperoleh adalah 5,00 termasuk ke dalam kelas C (fair). Melalui software Unwedge diketahui bahwa terowongan Sibaganding memiliki 3 keruntuhan utama yang berada di atap sebelah kiri, atap sebelah kanan, dan dinding sebelah kanan terowongan dengan kondisi keruntuhan yang berada pada kondisi stabil. Pada software Phase 2 didapatkan bahwa nilai maximum total displacement sebesar 0,007834 mm/hari, dan nilai Faktor Keamanan (FK) adalah 6,00. Ini menunjukkan bahwa terowongan Sibaganding memiliki kualitas massa batuan sedang (fair) dengan kondisi kestabilan yang stabil artinya terowongan Sibaganding tidak memerlukan adanya penguatan ataupun penyanggaan.

Diterbitkan

2022-11-25

Terbitan

Bagian

Articles